Font Size: 

Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana mengembangkan model pembelajaranSeniLukis dengan bantuan Aplikasi Tux Paint guna meningkatkan kemampuan menggambar siswa di sekolah dasar,dan apakah model pembelajaran yang dikembangkan valid, praktis, serta efektif guna meningkatkan gambar siswa. Skenario penelitian ini adalah siswa memulai pembelajaran menggambar alam berdasarkan tema dengan model konvensiaonal dan menggambar alam dengan model tux paint.Pengembangan produk pembelajaran mengacu pada model Thianggarajan (1974). Produk penelitian ini berupa panduan model tux paint yang terdiri dari Silabus, RPP, dan panduan langkah – langkah penerapan menggambar dalam pembelajaran. Variabel penelitian adalah respon validator terhadap perangkat, kemampuan guru menggunakan produk perangkat, respon siswa, serta peningkatan kemampuan menggambar alam siswa kelas IV SD Negeri 01 Rembul pada mata pelajaran seni budaya dan prakarya. Instrumen pengumpul data terdiri dari lembar validasi produk untuk uji valid, lembar respon siswa dan lembar pengamatan kemampuan guru mengelola kelas untuk uji praktis, serta lembar pengamatan kemampuan menggambar alam, untuk uji efektifitas didasarkan adanya peningkatan kemampuan menggambar alam dari model konvesiaonal dengan model tux paint, rata-rata kelas, dan peningkatan variabel-variabel. Hasil penelitian menunjukkan: (1) produk pembelajaran yang dikembangkan valid denganskor RPP 85,4, Panduan menggambar alam93,4,dengan skor maksimal 100; (2) hasil angket respon siswa positif dengan rata-rata 94% dan hasil pengamatan kemampuan guru mengelola kelas baik dengan skor 80, jadi perangkat pembelajaran praktis; (3) pembelajaran efektif ditunjukkan dengan: (a) analisis befor-after dengan uji homogenitas, dan uji normalitas(b) ekperimen pretes – post tes dengan uji homogenitas, dan uji normalitas serta daya beda dari nilai pretes – posteskelaseksperimendankelas control.