Last modified: 2015-03-05
Abstract
Kurikulum 2013 menuntut penilaian berbasis kompetensi, dan bergeser dari penilaian tes menjadi penilaian otentik, yang meliputi pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Beragam teknik dapat dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan belajar peserta didik, baik yang berhubungan dengan proses belajar maupun hasil belajar. Teknik pengumpulan informasi tersebut pada prinsipnya adalah cara penilaian kemajuan belajar peserta didik berdasarkan standar kompetensi (kompetensi inti pada kurikulum 2013) dan kompetensi dasar yang harus dicapai. Penilaian kompetensi dasar dilakukan berdasarkan indikator-indikator pencapaian kompetensi yang memuat satu ranah atau lebih. Berdasarkan indikator-indikator ini dapat ditentukan cara penilaian yang sesuai, apakah dengan tes tertulis, observasi, tes praktek, dan penugasan perseorangan atau kelompok. Pada penilaian kelas terdapat tujuh teknik yang dapat digunakan, yaitu penilaian tes tertulis/lisan, penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian proyek, penilaian produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. Penilaian tes tertulis/lisan menggunakan tes, sedangkan keenam teknik penilaian lain (nontes) menggunakan lembar observasi, kuesioner. Bentuk instrumen nontes dapat berupa checkllst, skala, atau catatan pengamatan. Pada kesempatan ini akan dibahas tentang penilaian nontes meliputi: (1) langkah pengembangan instrumen nontes, (2) bentuk instrumen nontes, dan (3) penentuan kualitas instrumen nontes yang dikembangkan.