Last modified: 2015-03-06
Abstract
Keinginan menjadi bangsa yang berkarakter sesungguhnya sudah lama tertanam pada bangsa Indonesia. Hal ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Potensi peserta didik tersebut dikembangkan melalui : (1) Olah hati untuk memperteguh keimanan dan ketakwaan , budi pekerti, atau moral, membentuk kepribadian unggul, membangun kepemimpinan dan entrepreneurship; (2) Olah pikir untuk membangun kompetensi dan kemandirian ilmu pengetahuan dan teknologi; (3) Olah rasa untuk meningkatkan sensitifitas, daya apresiasi, daya kreasi, serta daya ekspresi seni dan budaya; dan (4) Olah raga untuk meningkatkan kesehatan, kebugaran, daya tahan, dan kesigapan fisik serta ketrampilan kinestetis. Karakter berarti individu memiliki pengetahuan tentang potensi dirinya yang ditandai dengan nilai-nilai seperti percaya diri, rasional, logis, kritis, analitis, kreatif dan inovatif, mandiri, hidup sehat, bertanggung jawab, cinta ilmu, sabar, berhati-hati, rela berkorban, pemberani, dapat dipercaya, jujur, menepati janji, adil, rendah hati, malu berbuat salah, pemaaf, berhati lembut, setia, bekerja keras, tekun, ulet/gigih, teliti, berinisiatif, berpikir positif, disiplin, antisipatif, inisiatif, visioner, bersahaja, bersemangat, dinamis, terbuka, tertib, dan individu juga mampu bertindak sesuai potensi dan kesadarannya tersebut. Pendidikan karakter bukan hanya menjadi tanggung jawab guru mata pelajaran Agama atau pendidikan kewarganegaraan (PKn). Pada kegiatan pembelajaran, pengembangan nilai-nilai karakter dapat dilaksanakan terintegrasi dalam semua mata pelajaran (embedded approach). Menjadikan semua mata pelajaran menjadi mata pelajaran Pendidikan karakter yang bisa mengembangkan nilai-nilai karakter, sehingga nilai-nilai karakter harus menjadi dampak pembelajaran (instructional effects) dan juga dampak pengiring (nurt urant effects).